Berlaku baiklah terhadap tetangga. "Tidak masuk surga orang yang mana tetangga tidak merasa aman dari keburukannya,” pesan Nabi Muhammad (HR Bukhari-Muslim). Salah satunya, dalam berbelanja.
Sekiranya masih memungkinkan, belanjalah di warung-warung tetangga. Bukan pada gurita-gurita ritel yang sudah menjalar ke mana-mana (baca: mematikan warung-warung kecil).
Belanja di warung-warung tetangga, buat apa? Pertama, mempererat silaturahim. Toh, kalau kita sakit atau meninggal, yang peduli dan mengurusi kita adalah tetangga. Bukan gurita itu.
Kedua, saling memakmurkan. Kalaupun Rp500 lebih mahal, tetaplah membeli di warung-warung tetangga. Anggap saja membantu biaya sekolah dan les anaknya.
Ketiga? Mengurangi dominasi kapitalis. Kita tidak anti sama kapitalis. Tapi apa salahnya kalau kita lebih berpihak pada pemain kecil, apalagi kita kenal baik dengan pemain kecil itu.
Terus? Kadang lebih fleksibel. Anda bisa memesan barang tertentu. Anda bisa minta delivery ke rumah. Hebatnya lagi, Anda juga boleh nyicil, hehehe.
Ini sangat penting. Bukan rahasia lagi, begitu ritel modern beroperasi, maka itu akan mematikan 3-5 warung kelontong di sekitarnya. Yang sebenarnya, kita pun turut mematikan karena absennya keberpihakan kita. Think.
Motivator Indonesia, Motivator Indonesia Ippho Santosa, Motivator Indonesia 2018, Motivator Indonesia Pilihan, Motivator Indonesia Termuda,
No comments:
Post a Comment